Flipped-Project Learning Manajemen Universitas PERTIBA PANGKALPINANG
Metode pembelajaran baru yang efektif, efisien serta akurat dengan menggunakan Learning Manajemen System.
Strategi pembelajaran yang menggunakan jenis pendekatan pembelajaran campuran (blended learning) dengan membalikkan lingkungan belajar tradisional dan memberikan konten pembelajaran diluar kelas.
Strategi pembelajaran yang menggunakan jenis pendekatan pembelajaran campuran (blended learning) dengan membalikkan lingkungan belajar tradisional dan memberikan konten pembelajaran diluar kelas.
Strategi pembelajaran yang menggunakan jenis pendekatan pembelajaran campuran (blended learning) dengan membalikkan lingkungan belajar tradisional dan memberikan konten pembelajaran diluar kelas.
Strategi pembelajaran yang menggunakan jenis pendekatan pembelajaran campuran (blended learning) dengan membalikkan lingkungan belajar tradisional dan memberikan konten pembelajaran diluar kelas.
Belajar adalah tentang bagaimana menciptakan pengalaman bermakna bagi peserta didik untuk dapat menimba ilmu. Menciptakan pengalaman bermakna meliputi tiga hal, yaitu (1) menciptakan ekosistem untuk mau belajar, (2) menciptakan pengalaman yang kontekstual, (3) menciptakan rasa keingintahuan yang besar (curiousity). Dalam menunjang hal tersebut, maka metode pengajaran harus diselarakan dengan generasi yang dihadapi saat ini, yang dikenal dengan istilah Generasi Z. yaitu mereka yang lahir di atas tahun 1995 (Subandowo 2017).
Generasi Z merupakan generasi yang menyaksikan periode kemakmuran ekonomi yang tidak setara dengan generasi masa lalu mereka. Perubahan besar telah terjadi dalam kesetaraan gender, transformasi baru dalam rasio ketergantungan dan, struktur kelas sosial yang sedang berubah (Tung and Comeau, 2014). Generasi ini sangat dekat dengan teknologi dan secara usia sedang mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, yaitu dengan menempuh proses belajar pada tingkat Perguruan Tinggi atau bahkan ada yang sudah bekerja sebagai pekerja junior. Menyikapi karakterstik generasi Z, yang merupakan usia para mahasiswa saat ini, maka menjadi pengajar di era sekarang dituntut untuk tidak hanya memiliki PCK (Pedagogical Content Knowledge) yaitu konsep yang pertama kali dikenalkan oleh Shulman (1986) sebagai acuan pengetahuan dan skill dasar yang harus dimiliki oleh seorang pengajar. Namun, selain PCK, dibutuhkan juga satu aspek tambahan yaitu technological knowledge. Hal tersebut sedikit mengubah konsep PCK menjadi TPACK (Technology Pedagogical Content Knowledge) seperti digambarkan pada Gambar 1 berikut (Mishra and Koehler, 2006).